Terdapat berapa istilah lain yang sering kali membingungkan dengan kista, yakni:
Abses adalah kantung yang juga diselubungi membran seperti kista, tetapi berisi nanah(pus). Abses merupakan suatu infeksi, sedangkan kista bukan infeksi. Namun bila kista terinfeksi bakteri dan berkembang nanah, maka kista akan menjadi abses. Abses umumnya bersifat nyeri dan teraba panas, sedangkan kista tidak nyeri dan tidak panas.
Pimple atau jerawat merupakan kelainan kulit yang muncul akibat sumbatan kelenjar minyak. Pimple atau jerawat biasanya terdapat hanya pada kulit yang mengandung banyak kelenjar keringat seperti wajah dan punggung. Pimple atau jerawat biasanya meradang, tampak kemerahan, dan nyeri, sedangkan kista tidak.
Papul atau nodul lesi atau kelainan kulit dengan konsistensi padat dan umumnya berbentuk kubah. Isi dari papul atau nodul adalah jaringan kulit.
Pseudokista menyerupai kista yang biasanya tampak pada pemeriksaan radiologi tetapi sebenarnya tidak memiliki membran yang sempurna. Pseudokista umumnya terbentuk pada organ dalam tubuh, seperti ginjal, pankreas, dan mata. Pseudokista terbentuk akibat gangguan pada organ bersangkutan atau bisa juga disebabkan oleh infeksi parasit.
Lipoma adalah kantung yang berisi lemak sehingga ada yang mengatakan bahwa lipoma adalah kista-lemak. Pada umumnya, kista berbentuk lebih bulat dibandingkan lipoma dan kista teraba lebih lunak sedangkan lipoma lebih kenyal.
Tumor adalah pertumbuhan abnormal dari jaringan tubuh. Jadi tumor terbentuk dari jaringan tubuh, sedangkan kista hanya berupa kantung membran dengan isi cairan.
Contoh beberapa penyakit kista yang umum ditemui antara lain:
- Kista sebasea, yaitu kista pada kelenjar keringat.
- Kista epidermis atau kista infundibular, yaitu kista pada lapisan kulit. Kista ini terbentuk dari perkembangan sel lapisan terluar kulit ke arah dalam dan membentuk kantung. Kista ini mengandung keratin (sel kulit mati).
- Kista bartolin, yaitu kista pada daerah sekitar muara vagina. Pada muara vagina bagian luar tersebut terdapat kelenjar Bartolin yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan senggama. Kelenjar tersebut sering tersumbat akibat hieginitas yang kurang baik sehingga dapat terbentuk kista. Kista bartolin juga sering mengalami infeksi sehingga biasanya penderita datang dengan kista yang telah mengandung nanah.
- Kista ovarium, yaitu kista pada organ ovarium wanita.
Kista ovarium adalah salah satu bentuk kista yang sering ditemukan pada wanita. Kista ovarium ialah terbentuknya kista di dalam organ ovarium. Data menunjukkan hampir semua perempuan usia produktif pernah mengalami atau saat ini memiliki kista ovarium.
Kista dapat berukuran kecil sebesar biji jagung hingga sebesar jeruk. Sekitar 95% kista ovarium bersifat jinak dan umumnya dapat menghilang dengan sedirinya tanpa tindakan pembedahan.
Terdapat dua tipe kista ovarium:
- Masa atau benjolan dengan pertumbuhan yang lambat;
- Tidak nyeri;
- Tidak teraba hangat;
- Dapat berukuran beberapa milimeter hingga sentimeter.
Kista epidermidis tampak seperi bejolan pada kulit yang makin lama makin membesar. Gambarannya seperti papul, yakni benjolan berbentuk setengah kubah berukuran mulai dari 3 mm hingga beberapa sentimeter, dan dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya. Pada perabaan konsistensi lunak-kenyal, tidak padat. Berwarna putih atau sedikit kekuningan.
Kista ovarium juga umumya tidak memberikan gejala apapun. Kebanyakan penderita bahkan tidak menyadari adanya kista pada ovarium mereka. Kista ovarium baru akan menimbulkan gejala bila berukuran sangat besar, kista pecah, atau terpuntir. Data menunjukkan: hanya 1 dari 25 penderita yang mengeluhkan adanya gejala.
Gejala tersebut antara lain: nyeri pinggul, susah buang air besar, peningkatan frekuensi buang air kecil, perubahan siklus menstruasi atau menstruasi menjadi lebih banyak atau bahkan lebih sedikit, rasa kembung begah, dan rasa lelah.
Kista pada permukaan kulit dapat dilihat dengan mata, tetapi kista pada organ dalam, seperti kista ovarium, baru akan terdeteksi dengan pemeriksaan radiologi. Karena tidak menimbulkan gejala, kista ovarium seringkali ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan ultrasonografi (USG) perut atau rahim, atau melalui CT Scan perut. Namun bila terdapat gejala seperti di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan untuk dilakukan USG.
<tr>
<table border='1' width='75%'>
</tr>
Beberapa penyebab umum dari kista adalah sebagai berikut:
- Proses pertumbuhan jaringan secara spontan membentuk struktur seperti selubung dan kemudian terisi cairan;
- Proses peradangan;
- Sumbatan pada saluran suatu kelenjar;
- Beberapa jenis parasit, termasuk cacing, dapat membentuk kista. Kista menjadi tempat berlindungnya parasit tersebut dari sel-sel imun kita. Contoh parasit yang dapat membetuk kista adalah trchinosis, cacing Toxocara canis, danechinococcus. Kista tersebut dapat terbetuk di otot, hati, paru-paru, bahkan organ mata.
Kista epidermidis dapat terjadi antara lain karena sumbatan kelenjar keringat atau karena masuknya lapisan luar kulit ke lapisan dalam karena suatu trauma.
<tr>
<table border='1' width='75%'>
Sebagian besar kista dapat hilang sendiri. Cairan yang mengisi kista akan diserap kembali oleh jaringan sekitar. Namun jika kista meradang, maka dapat diberikan obat topikal (obat oles) antiradang. Jika kista berubah menjadi pus, tampak berisi nanah kehijauan atau tubuh menjadi demam, maka penderita diberikan antibiotik.
Kista yang tidak menghilang dengan sendirinya atau cukup menganggu dapat dibuang dengan tindakan bedah minor. Prinsip tindakannya adalah membuat luka pada kista dan mengeluarkan isinya.
Pada kista yang terletak di permukaan kulit, seperti kista epidermis, yang perlu dilakukan adalah:
- Eksisi (mengeluarkan kista beserta sebagian kulit normal di sekitarnya) dengan melakukanenukleasi (mengeluarkan isi) kista;
- Bedah listrik untuk lesi dengan diameter <5 mm dengan membuat lubang pada kista dan mengeluarkan isinya.
Selain tindakan di atas, penting juga untuk tidak sering memegang kista ata mencoba memencet mengeluarkan isinya sendiri karena dapat menimbulkan komplikasi infeksi.
Kista yang terdapat pada organ dalam biasanya ditemukan secara tidak sengaja dan umumnya dibiarkan saja karena dapat menghilang sendiri. Namun ada beberapa pertimbangan dimana diperlukan tindakan operasi, yakni bila didapat kondisi berikut: 1). Ukuran kista besar (biasanya >5cm); 2). Terdapat gejala yang cukup menganggu penderita; 3). Kista ovarium terjadi pada wanita yang sudah tidak mengalami siklus haid (menopause) di mana risiko kista menjadi keganasan lebih besar; 4). Kista dicurigai ganas yang dilihat melalui pemeriksaan USG dan pemeriksaan darah CA-125 (penanda kanker ovarium). Operasi pengangkatan kista ovarium dilakukan dengan melakukan pembedahan pada diniding perut yang dikenal dengan namalaparoskopi dan laparotomi.
_______________________________________________________
Acquiring game data..
18/04/2018 (Rab)
Biomedik
A.Sistem
Muskuloskeletal
Sistem Muskuloskeletal ini memiliki
komponen utama nya yaitu tulang dan jaringan ikat dimana didalamnya sebagai
penyusun tubuh yang terdiri dari kurang lebih 25 % berat badan dan 50 % terdiri
dari otot. dari system ini juga difungsikan sebagai penopang bentuk badan serta
pergerakan tubuh manusia system ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka,
tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan
struktur-struktur ini.
Dari penyusun system
muskulosketekal ini kita klasifikasikan dan juga kita amati struktur dari
tulang ini agar lebih memahami penjelasan dari artikel ini berikut merupakan
penjelasannya.
Musculoskeletal atau Skeletal
atau juga biasanya disebut sebagai system rangka ini tersusun atas tulang
tulang yang mana tubuh manusia ini terdiri dari 206 tulang yang menyusun
rangkanya. Bagian tulang yang terpenting adalah tulang belakang karena hal ini
tulang belakang difungsikan sebagai penopang bentuk tubuh manusia.
Sehingga untuk lebih jelas nya
anda bisa memperhatikan beberapa keterangan di bawah ini dengan sudah di
lengkapi gmbaran – gambaran yang mudah untuk di pahami.
Komponen Sistem Muskuloskeletal
Berikut ini adalah beberapa
komponen yang ada di sistem muskuloskeletal yang akan di jelaskan secara detail
dan terperinci, yaitu :
1.
Tulang
Merupakan suatu jaringan yang
paling kerat, biasanya tulang disebut sebagai alat gerak pasif yang mana isi
dari jaringan ikat hamper 50 % adalah air dengan sissanya adalah bagian bagian
yang padat. Struktur dari tulang ini diselimuti oleh membrane periostreum yang
berfungsi untuk memberikan nutrisi pada tubuh. Berbicara mengenai membrane
periostreum, maka ini membrane ini masuk kepada jenis tulang dewasa.Tulang muda
dengan tulang dewasa sedikit memiliki perbedaan.
Berikut merupakan struktur
untuk tulang dewasa yang terdiri atas :
Periosteum :
fungsi dari periosteum ini
sendiri yaitu sebagai jaringan ikat untuk melakukan penebalan tulang serta
melakukan perbaikan pada faktur. tulang ini letaknya sangat melekat pada tulang
bagian terluarnya.(baca juga : Proses Pembentukan Tulang )
Substantia compacta : sebagai jaringan ikat Substantia compacta letaknya pada
lapisan terluarnya yaitu pada bagian tulang yang keras serta padat.
Substantia spongiosa : jenis struktur pada tulang dewasa ini untuk menahan
berat serta tekanan yang ada pada tubuh manusia. Bentuknya trabecular yang
letaknya ada pada bagian dalam tulang.
Cavitas medularis :
jenis ini memiliki isi berupa
medulla osseum yang mana jenis ini juga sebagai pembentuk darah yang dalam
prosesnya dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a.Intramembranosa
Jenis osifikasi ini disebut sebagai osifikasi primer karena penulangan jenis
ini hanya dapat terjadi sekali atau penulangan ini terjadi secara langsung,
tempat terjad dari osifikasi ini adalah di jaringan ikat yang ada sejak tahap
fetus.Pada proses ini umumnya terjadi pada pembentukan tulang pipih pada
tengkorak manusia dan juga pada rahang, maksila serta pada tulang klavikula
yang mana di bentuk bukan dari kartilago ( tulang rawan ) melainkan dari
jaringan mesenkim yang mana merupakan bagian dari lapisan mesoderm yang dapat
berkembang menjadi jaringan ikat serta darah.
b.Intrakartilagenosa
Proses pembentukan tulang (osifikasi ) dari yang lunak atau tulang rawan
(kartilago ) menjadi tulang keras . Proses ini jaringan mesenkim akan
dideferensiasikan menjadi tulang rawan yang kemudian akan di rubah menjadi
jaringan tulat. Dalam aktivitasnya osteobas utuk osifikasi jenis ini sangat
aktif sekali untuk membelah yang kemudian berada pada bagian tengah di tulang
rawan. Sel sel dari osteoblast ini mengelilingi saluran havers (saluran yang
berisi pembuluh daraah kapiler arteri,vena dan yang lainnya ) kemudian
menempati jaringan pengikat yang letaknya ada pada sekelilingnya.
Selain mengetahui tentang
struktur pada tulang, disini juga akan ditampilkan faktor faktor yang
mempengaruhi pembentukan dan reabsorpsi tulang.
a.Vitamin D
Vitamin D ini memberikan jumlah kalsium di dalam darah kita dengan cara
melakukan penyerapan kalsium secara meningkat pada saluran pencernaan. Selain
kelebihannya untuk meningkatkan jumlah kalsium,vitamin D juga menyebabkan
deficit mineralisas dan patah pada tulang.
b.Hormon parathyroid dan
kalsitonin
Yaitu merupakan suatu hormone utama yang digunakan untuk mengatur jumlah
kalsium di dalam darah, salah satu caranya yaitu dengan melakukan pemindahan
kalsium dari tulang. Selain itu juga hormone parathyroid ini dapat mempercepat
mobilisasi kalsium serta pembentukan kista pada tulang sedangkan untuk
kalsitonin itu sendiri mampu untuk melakukan penimbunan dalam tulang. Prinsip
dari hormone parathyroid serta kalsitonin sendiri beriringan jika hormone
parathyroid kelebihan dalam melakukan peningkatan jumlah kalsium maka
kalsitonin itu sendiri akan melakukan penimbuhan atas kelebihan yang diproduksi
oleh parathyroid.
c.Peredaran darah
Sering kita melihat orang yang terkena osteoporosis. Mengapa itu bisa terjadi?
Hal ini terjadi karena tulang pada bagian osteogenesis nya mengalami penurunan
sebagai penyebab utama osteogenesis menurun karena kekurangan pasokan darah
untuk tulang. Untu itu peredaran darah juga sangat diperlukan untuk proses
kepadatan pada tulang, untuk keadaan normal tulang akan mengalami pembentukan
serta absorpsi secara seimbang karena tulang akan memberikan tekanan dan juga
mencegah patah tulang secara bersamaan. Hal ini berbeda sekali dengan anak anak
yang lebih anyak mengalami proses pertumbuhan pada tulangnya dari pada absorpsi
pada tulang.
2.
Kartilago ( tulang rawan )
Kartilago tulang rawanJenis
tulang rawan yang terdiri dari semua serat yang sangat melekat pada gelatin dan
melekat dengan sangat kuat tetapi dapat sangat mudah atau fleksibel dalam
melakukan geraknya dan juga tidak bervasculer. Nutrisi yang berada di tulang
rawan ini melalui proses yang disebut dengan proses difusi gel perekat yang
akan sampai ke kartilago, bisa di lihat pada perichondium atau yang sering di
sebut dengan serabut yang akan membentuk kartillago dengan cara melalui cairan
sinovial.
Jumlah yang berada di serabut
collagen yang ada juga di cartilage akan menentukan bentuk :
Fibrous
Hyaline
Elastisitas
Fibrous (Fibrocartilago)
Berikut adalah yang memiliki banyak serabut dan juga memiliki kekuatan untuk
meregang. fibrus cartilage yang dapat menyusun intervertebralis articular
(hyaline) cartilage sebagai berikut ini:
halus
putih
mengkilap
kenyal
Dalam pengertian di atas sehingga dapat digunakan sebagai pembungkus untuk
persendian sehingga dapat berfungsi sebagai bantalan. Cartilage yang elastis
juga memiliki beberapa serat yang berada di telinga bagian luar.
3.
Ligamen
Ligament atau kata lainnya
adalah sumplay yaitu merupakan seraut serabut yang menyusun jaringan ikat yang
dapat untuk menghubungakan antara ujung tulang dengan mempertahankan
stabilitas. Untuk mempertahankan strukturnya pada jaringan lunak tempat
Ligament melekat.
baca juga : Sistem Gerak Pada Manusia
4.
Tendon
Yaitu jaringan penghubung yang
menghubungkan antara serabut fibrous dengan aperiosteum yang mana tendon ini
memiliki ciri sebagai jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung dari
otot yang panjang yang menempel pada tulang, jaringan ini juga menyelubungi
tendon terutama pada bagian pergelangan kaki serta tumit. Fungsi dari tendon
itu sendiri yaitu yaitu sebagai penghubung yang menghubungkan jaringan satu
dengan yang lainnya yang menjamin pergerakan yang mudah dilakukan oleh tubuh.
5.
Fascia
Jaringan permukaan yang
letaknya dibawah kulit dengan ciri ciri jaringan penyambungnya berbentuk
longgar, jaringan ini juga disebut juga sebagai jaringan pembungkus tebal
karena jaringan ini digunakan sebagai pembungkus beberapamacam jaringan seperti
otot, saraf dan pembuluh darah.
6.
Bursae
Sistem Muskuloskeletal yang
selanjutnya yaitu Bagian dari jaringan ikat yang mana letak tempatnya pada
kantong kecil yang dapat digunakan pada bagian atasnya dari organ atau jaringan
yang bergerak pada tempat dimana kantong kecil itu berada . Kantong kecil ini
dibatasi oleh membrane synovial terutama cairan sinovialnya yang berfungsi
sebagai bantalan pada bagian bagian yang bergerak. Untuk contoh dari bursae itu
sendiri adalah antara tulan dengan kulit serta antara tulang dengan tendon
7.
Jaringan Penyambung
Jaringan penyambung atau juga
jaringan ikat memiliki komponen yang disebut sebagai matriks. Di dalam sel sel
jaringan ini memiliki bentuk yang tidak beraturan,sitoplasma yang bergranula
serta inti dari jaringan ikat ini menggelembung.pada jaringan ikat memiliki
fungsi sebagai pembentuk organ organ di bagian dalam seperti kelenjar
limfa,sumsum tulang belakang serta hati selain fungsi yang tadi jaringan ikat
juga memiliki fungsi yang khusus sebagai penimbun lemak di dalam sitoplasma
selain itu juga sebagai lamina elastika interna dan eksterna pada arteria tipe
elastin.
8.
Otot
Sebagai alat penggerak yang
aktif yang dapat menggerakan tulang. Otot ini difungsikan sebagai alat yang
memiliki kelenturan tersendiri dima jika seseorang ini duduk maka otot otot
akan mengikuti,menstabilkan serta memperkuat sendiri yang sangat berhubungan
ketika sedang duduk.otot otot ini memiliki 3 jenis otot dimana diantaranya
adalah
I.otot polos :
otot yang bekerjanya diluar
kehendak dari kita yang memiliki kontraksi yang bekerjanya secara lambat serta
tidak mudah untuk lelah. Otot jenis ini biasanya berada pada saluran
pernapasan,saluran pencernaan,saluran reproduksi dan yang lainnya.
II.otot lurik :
otot ini memiliki kebalikan
dengan otot polos. Selain yang sudah dijelaskan pada otot polos,otot lurik ini
memiliki bentuk memanjang, silindris dan ujung tumpul.
III.otot jantung :
sedangkan untuk otot jenis ini
memiliki perbedaan dari keduanya yaitu memiliki berbentuk yang memanjang,selain
itu juga memiliki bentuk yang silinder,memiliki garis yang melintang, memiliki
discus interkalaris adalah pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat
dengan mikroskop.
Pada dasarnya otot ini memiliki fungsi kerja yang sama walaupun berbeda beda
cirinya.
Klasifikasi Tulang Berdasarkan
Bentuk
KLASIFIKASI TULANG
Berdasarkan bentuknya maka
tulang bisa diklasifikasikan sebagai berikut ini :
A.Os longum :
Jenis tulang ini memiliki
panjang serta lebar yang tidak sepadan, jenis tulang ini lebih dominan untuk
melakukan pemanjangan pada tulang.
Contoh tulang jenis ini adalah :
Humerus
Radius
Phalanges.
B.Os breve :
berbeda dengan os longum, jenis
tulang ini memiliki panjang serta lebar yang seimbang yang mana ini disesuaikan
dengan fungsinya pada kerangka tubuh. Contoh jenis tulang ini adalah :
C.Ossa carpi
D.Ossa tarsi
E.Os planum :
jenis tulang ini bukan lagi
polos dengan memanjang maupun melebar tetapi jenis tulang ini memiliki bentuk
pipih. Contoh dari jenis tulang ini adalah :
costae
scapula
sternum.
F.Os irregulare :
jenis tulang ini berbeda dari
yang lainnya jenis tulang ini tidak beraturan bentuknya, untuk contoh dari
tulang jenis ini adalah
:
coxae
os sphenoidale.
G.Os pneumaticum :
untuk jenis ini tulangnya
berada di dalam rongga udara atau dengan bahasa biologinya disebut sinus .
Contoh untuk tulang jenis ini
adalah :
os frontale
os ethmoidale
os maxillare.
1.Kerangka
Tubuh kita dapat berdiri tegak
karena adanya kerangka yang dapat memberikan bentuk pada tubuh . tulang ini
terdiri dari mineral yaitu kalsium serta fosfot. Selain itu juga terdiri dari
protein yang berbentuk kolagen ( zat yang menyebabkan tulang mempunyai sifat
yang lentur).
Bagian bagian pada tulang
manusia yaitu :
2.Rangka kepala
Pada tulang ini berfungsi sebagai pelindung bagian yang terpenting yang ada di
dalam kepala seperti otak. Untuk bagian otak yang mana di dalamnya terdiri dari
1 tulang dahi,
2 tulang ubun ubun,
1 tulang kepala belakang,
2 tulang baji,
2 tulang tapis dan juga belibis
sedangkan sebagai perlindungan yang lainnya adalah tulang pada bagian muka.
3.Rangka badan
Susunan rangka pada bagian tubuh dimulai dari leher sampai dengan panggul.untuk
bagian tulang belakang ini berbentuk ruas ruas yang meliputi ruas tulang
leher,tulang punggung,tulang pinggang,tulang selangkang serta tulang ekor.
Sedangkan untuk bentuk tulang yang lainnya adalah tulang dada (sebagai
pelindung untuk organ yang ada dibagian dada seperti jantung dan paru
paru),tulang rusuk(sebagai penghubung antara tulang dada dan tulang
belakang),tulang gelang bahu(karena sebagai penghubung tulang tangan serta dada
maka letaknya ada pada bagian atas dada di sebelah kiri dan juga kanan).
4.Rangka anggota gerak
Pada rangka jenis ini difungsikan sebagai pembantu untuk melakukan gerak yang
terdiri dari gerak atas dan juga gerak bawah.
Fungsi dari System
Musculoskeletal
1.Memberikan bentuk tubuh
Manusia tanpa adanya bentuk tubuh maka tidak akan bisa berjalan atau melakukan
gerak apapun secara sempurna karena tidak mempunyai bentuk tubuh sehingga tidak
bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ditampilkan. Untuk itu adanya
system musculoskeletal ini sebagai pemberi bentuk .
2.Penyangga Berat Badan
System musculoskeletal ini sangat membutuhkan sekali tulang belakang, hal ini
dengan tujuan untuk digunakannya sebagai penyangga berat badan agar tubuh dapat
dengan mudah di atur kesesuainnya.
3.Tempat penyimpan mineral
kalsium dan fosfor
System musuloskeletal ini digunakan sbagai tempan untuk menyimpan kelebihan
kalsium serta fosfor yang ada di dalam tubuh, Apabila di dalam tubuh kita
kekurangan kalsium maupun fosfor maka system ini akan melepaskan mineral yang
disimpannya
4.Melindungi organ penting
Sebagai perlindungan system ini dapat melindungi organ organ penting seperti
tulang tulang tengkorak yang melindungi otak, jantung serta paru paru akan
dilindungi oleh tulang dada ( cavuum thorax ) . tulang dada ini dibentuk oleh
tulang iga ( kostae ).
5.Sebagai alat gerak pasif
Sebagai alat yang difungsikan sebagai alat gerak pasif maka system
musculoskeletal ini tidak melakukan sesuatu apapun kecuali adanya gerakan dari
luar yang artinya system ini digerakan oleh komponen yang lain. Dalam hal ini
otot difungsikan untuk dapat menggerakan system atau rangka ini, otot ini juga
melekat pada rangka ini selain melekat otot ini digunakan untuk bekerja pada
rangka tersebut.
6.Memproduksi sel darah
Di dalam tubuh kita lebih tepatnya lagi yaitu pada sumsum tulang ini digunakan
sebagai tempat untuk pembentukan darah, istilah haematopoiesis digunakan
sebagai tempat untuk pembentukan darah, dalam rangka kita pembentukan darah
lebih tepatnya berada pada tulang pipih seperti tulang dada ataupun tulang
costae.
B.KERANGKA TUBUH
Kerangka Tubuh Manusia Dan Fungsinya
Tulang-tulang dalam tubuh manusia membentuk suatu sistem yang
disebut sistem rangka. Sistem rangka secara bersama-sama menyusun kerangka
tubuh bagian dalam(endoskeleton).
Rangka manusia adalah susunan dari berbagai jenis tulang yang
terhubung oleh sendi dan digerakan oleh otot. Rangka terdiri dari 3 bagian,
yaitu rangka tengkorak, rangka badan dan rangka alat gerak. Bagian-bagian
rangka tersebut saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya
membentuk tubuh. Rangka tubuh mempunyai fungsi yang sangat penting bagi
kelangsungan dan kesempurnaan hidup manusia.
Berikut ini adalah beberapa fungsi Rangka :
- sebagai penegak tubuh
- sebagai pembentuk tubuh
- sebagai tempat melekatnya otot (otot rangka)
- sebagai pelindung bagian tubuh yang penting
- sebagai tempat pembentukkan sel darah merah
- sebagai alat gerak pasif
Bagian-Bagian Rangka Manusia
- Rangka Tengkorak(Kepala)
Tulang rangka tengkorak(kepala) berfungsi untuk melindungi organ penting yang
ada di bagian kepala.
* Bagian kepala (os.cranium)
- 1 tulang dahi (os.frontale)
- 2 tulang ubun-ubun (os.parietale)
- 1 tulang kepala belakang (os.occipitale)
- 2 tulang baji (os.sphenoidale)
- 2 tulang pelipis (os.temporale)
- 2 tulang tapis (os.ethmoidale)
* Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)
- 2 tulang rahang atas (os.maxilla)
- 2 tulang rahang bawah (os.mandibula)
- 2 tulang pipi (os.zygomaticum)
- 2 tulang langit-langit (os.pallatum)
- 2 tulang hidung (os.nasale)
- 2 tulang mata (os.laximale)
- 1 tulang lidah (os.hyoideum)
- 2 tulang air mata (os.lacrimale)
- 2 tulang rongga mata (os.orbitale)
- Rangka Badan
a. Tulang leher berfungsi untuk menopang kepala agar dapat
berdiri tegak serta dapat menganggukan kepala, menoleh ke samping, dan dapat
diputar. Selain itu juga berfungsi untuk melindungi tenggorokan karena terdapat
saluran untuk bernafas, kerongkongan dan pita suara.
b. Tulang dada dan tulang rusuk berfungsi untuk melindungi
organ-organ yang ada di bagian dada, seperti jantung dan paru-paru. Jantung
berperan dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Adapun paru-paru berfungsi untuk
bernapas.
c. Tulang punggung berfungsi untuk melindungi sum-sum tulang
belakang yang mengandung banyak sel-sel saraf dan terhubung langsung ke otak
dan seluruh tubuh. Selain itu, juga berfungsi sebagai penopang anggota tubuh
bagian atas.
d. Tulang panggul berfungsi sebagai penyambung antara tubuh
bagian atas dan tubuh bagian bawah.
* Ruas tulang belakang (os.vertebrae)
- 7 ruas tulang leher (os.vertebrae cervicale)
- 12 ruas tulang punggung (os.vertebrae thoracalis)
- 5 ruas tulang pinggang (os.vertebrae lumbalis)
- 5 ruas tulang kelangkang (os.vertebrae cacrum)
- 4 ruas tulang ekor (os.vertebrae cocigeus)
* Tulang dada (os.sternum)
- Tulang hulu (os.manubrium sterni)
- Tulang badan (os.corpus sterni)
- Taju pedang (os.proccesus xyphoideus)
* Tulang rusuk (os.costae)
- 7 pasang tulang rusuk sejati (os.costae vera)
- 3 pasang tulang rusuk palsu (os.costae sporia)
- 2 pasang tulang rusuk melayang (os.costae fluctuantes)
* Tulang gelang bahu (os.humerum)
- 2 tulang belikat (os.scavula)
- 2 tulang selangka (os.clavicula)
* Tulang gelang panggul (os.pelvis verilis)
- 2 tulang duduk (os.ichium)
- 2 tulang kemaluan (os.pubis)
- 2 tulang pinggul / usus (os.illium)
- Rangka Alat Gerak
Tulang rangka anggota gerak terdiri atas lengan (tangan) dan tungkai (kaki).
Sebagian besar pekerjaan dan kegiatan dilakukan oleh lengan dan tungkai. Tulang
lengan terdiri atas tulang pangkal lengan, tulang pengumpil, tulang hasta,
tulang pergelangan tangan, tulang telapak tangan, dan tulang jari-jari tangan.
Tulang tungkai terdiri atas tulang paha, tulang tempurung lutut, tulang kering,
tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang-tulang telapak kaki, dan tulang
jari-jari kaki.
* Tulang tungkai (os.extremitas inferior)
- 2 tulang paha (os.femur)
- 2 tulang tempurung lutut (os.patella)
- 2 tulang kering (os.tibia)
- 2 tulang betis (os.fibula)
- 2 tulang tumit (os.calcaneus)
- 2 x 7 tulang pergelangan kaki (os.tarsal)
- 2 x 5 tulang telapak kaki (os.meta tarsal)
- 2 x 5 tulang jari kaki (os.phalanges pedis)
- 2 x 14 ruas tulang jari kaki (os.digiti phalanges pedis)
* Tulang lengan (os. extremitas superior)
- 2 tulang lengan atas (os. humerus)
- 2 tulang pengumpil (os. radius)
- 2 tulang hasta (os. ulna)
- 2 x 8 tulang pergelangan tangan (ossa. karpal)
- 2 x 5 tulang telapak tangan (ossa. meta karpal)
- 2 x 14 ruas tulang jari tangan (ossa. phalanges)
Hubungan Antartulang
Antartulang dalam tubuh kita saling berhubungan.Hubungan antartulang terbentuk
apabila beberapa tulang bertemu pada ujung-ujungnya. Hubungan antartulang ini
disebut juga persendian. Contoh beberapa sendi yang terdapat pada tubuh manusia
adalah Sendi Engsel, Sendi Pelana, Sendi Peluru, Sendi Putar, dan Sendi Geser.
Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang
yang saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi.
Pada sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses
terjadinya gerak.
Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga ( 3
macam) yaitu:
1. Sendi Mati
yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak memungkinkan
terjadinya pergerakan, misalnya persendian antar tulang tengkorak.
2. Sendi Kaku
yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih
memungkinkan terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya persendian antara
ruas- ruas tulang.
3. Sendi Gerak
yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain tidak
dihubungkan dengan jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas.
Sedangkan sendi gerak dapat dibedakan menjadi 6 macam, tetapi pada saat ini
hanya akan dibahas 4 macam sendi, diantaranya:
a. Sendi Engsel
yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah.
Contohnya:
- persendian antara tulang paha dengan tulang betis
- persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta
b. Sendi Putar
yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar
Contohnya:
- persendian antara tulang leher dengan tulang atlas
- persendian antara hasta dengan tulang pengumpil
c. Sendi Peluru
yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala arah
Contohnya:
- persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas
- persendian antara gelang panggul dengan tulang paha
d. Sendi Pelana
yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah
Contohnya:
- persendian pada ibu jari tangan
- persendian antara tulang pergelangan tangan dengan Tulang tapak tangan
Pemeliharaan Rangka
Tulang belakang yang ada pada tubuhmu mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Apabila rangka tidak dipelihara, akan mengakibatkan kelainan pada pertumbuhan
dan perkembangan tulang rangka. Berikut ini adalah contoh kelainan pada tulang
:
a. Lordosis, yaitu tulang belakang bengkok ke belakang.
b. Kifosis, yaitu tulang belakang bengkok ke depan.
c. Skoliosis, tulang belakang bengkok ke samping.
d. Osteoporosis, tulang mudah retak atau patah.
Cara memelihara kesehatan
tulang :
- Biasakanlah duduk tegak di atas kursi dengan punggung menyandar agar
tulang-tulang punggung kita tidak bengkok.
- Bila harus membawa beban di salah satu bahu misalnya tas, bawalah secara
bergantian antara kiri dan kanan.
- Lakukanlah olahraga secara teratur untuk menguatkan tulang.
- Biasakan memakan makanan bergizi yang banyak mengandung vitamin D dan minum
susu.