Kamis, 23 Maret 2017

ICD (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems)

PKL di Rumah Sakit Islam IBNU SINA PEKANBARU
SELASA,2 Agustus s/d RABU,31 Agustus 2017



klasifikasi adalah pembagian sesuatu menurut kelas-kelas.Menurut Ilmu Pengetahuan,Klasifikasi adalah Proses pengelompokkan benda berdasarkan ciri-ciri persamaan dan perbedaan.

A.Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut. Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi).

B.Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh pompa jantung untuk menggerakkan darah keseluruh tubuh. ... Ini merupakan satu dari factor resiko utama untuk penyakit jantung koroner dan stroke. Hipertensi tidak diobati juga dapat menyebabkan gagal jantung dan gagal ginjal.



ICD
International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems atau disingkat ICD adalah suatu sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda, simptoma, kelainan, komplain dan penyebab eksternal penyakit. Setiap kondisi kesehatan diberikan kategori dan kode. ICD dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan digunakan secara luas untuk morbiditas, mortalitas, sistem reimbursemen dan sebagai penunjang keputusan dalam kedokteran.

ICD-9
ICD-9 adalah sebuah publikasi oleh WHO pada tahun 1977, pada saat ini, National Center for Health Statistics di Amerika Serikat telah membuat ekstensi dari kelanjutan sistem ini yang dapat lebih berdaya guna untuk dipergunakan dalam masalah data mobiditas dan bagian dari procedure codes telah ada di [1], Bagian ekstensi ini disebut sebagai "ICD-9-CM", dengan penambahan CM untuk perujukan pada "Clinical Modification". ICD juga merupakan salah satu oganisasi pengubah keadaan dunia yang dibentuk di Indonesia pada tahun 2007. Oganisasi tersebut beranggotakan 12 Pelajar yang mempunyai kelebihan tersendiri.

________________________________________________


<body>
<h1>Mengenal " (ICD)
International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems "</h1>
<table border='1' width='100%'>

</body>
Coding → Pemberian / penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka atau huruf dalam angka yang mewakili komponen data.
ICD → International Statisticaal Classification of Diseases and Related Health Problems yang merupakan klasifikasi diagnostik penyakit dengan standar internasional yang disusun berdasarkan sistem kategori dan dikelompokan dalam satuan penyakit menurut kriteria yang telah disepakati oleh pakar internasional.
Fungsi : Sebagai sistem klasifikasi penyakit dan masalah kesehatan lainnya secara internasional yang ditetapkan menurut kriteria tertentu.
Tujuan : Untuk membuat catatan menjadi sistematik, membantu penganalisisan, menerjemahkan dan membandungkan peristiwa penyakit dan kematian yang telah dikumpulkan di berbagai tempat, negara pada saat yang berlainan.
Berguna : Sebagai sarana penterjemah diagnosis penyakit dan masalah kesehatan dari bentuk kata menjadi kode atau sandi alfanumerik sehingga memudahkan untuk disimpan, dicari dan kemudian dianalisis. Salah satunya untuk kepentingan informasi statistik morbiditas dan mortalitas.
Dasar hukum ICD 10 :
  • Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.: HK.00.05.1.4.00744 tentang Penggunaan klasifikasi internasional mengenai penyakit revisi kesepuluh (ICD 10) di Rumah Sakit.
  • Standar Akreditasi bidang rekam medis S.5.P5 mengenai penggunaan buku ICD 10.
Struktur ICD 10 :
  1. Volume 1 → Himpunan klasifikasi utama / Tabular List
  2. Volume 2 → Pedoman manual tentang cara menggunakan ICD (volume 1 dan 2)
  3. Volume 3 → Alphabetical index (indeks abjad) / “kamus”-nya volume 1
VOLUME 1
Struktur ICD 10 volume 1 :
  1. Chapters / Bab
  2. Blocks of category
  3. Three-character category
  4. Four-character category
  5. Five-character category
  6. The unused “U” codes
Volume 1 juga berisi :
  • Morfologi neoplasma (hal 1179-1204)
  • Daftar tabulasi khusus (hal 1207-1231)
  • Difinisi (hal 1235-1238)
  • Regulasi nomenklatur (hal 1241-1243)
  1. Chapters / Bab
Ada 21 chapter
Chapter I – XVII mencakup penyakit dan kondisi kesakitan lainnya
Chapter XVIII mencakup symptoms, signs, abnormal clinical dan hasil pemeriksaan laboratorium
Chapter XIX mencakup perlukaan, keracunan dan keadaan lainnya yang merupakan akibat dari sebab luar perlukaan
Chapter XX mencakup sebab luar dari morbiditas dan mortalitas
Chapter XXI mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kontak dengan pelayanan kesehatan
Chapter I – XXI → Huruf A – Z (kecuali U) (hal 107-1175)
I                 A,B                 Penyakit parasitik dan infeksi tertentu
II               C,D                 Neoplasma
III              D                     Penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan tertentu
yang melibatkan mekanisme imun
IV              E                      Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik
V               F                      Gangguan jiwa dan perilaku
VI              G                     Penyakit sistem saraf
VII                        H                     Penyakit mata dan adneksa
VIII           H                     Penyakit telinga dan prosesus mastoid
IX              I                       Penyakit sistem sirkulasi
X               J                       Penyakit sistem napas
XI              K                     Penyakit sistem cerna
XII                        L                      Penyakit kulit dan jaringan subkutan
XIII           M                     Penyakit sistem muskulokeletal dan jaringan penunjang
XIV           N                     Penyakit sistem kemih
XV                        O                     Kehamilan, kelahiran dan nifas
XVI           P                      Kondisi tertentu yang bermula dari masa perinatal perkembangan
XVII         Q                     Malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital
perkembangan
XVIII        R                     Gejala, tanda dan temuan klinik dan laboratorium abnormalyang
tak diklasifikasikan di tempat lain
XIX           S,T                   Cedera, keracunan dan akibat lain tertentu dari penyebab luar
XX                       V,W,X,Y        Penyebab luar morbiditas dan mortalitas
XXI           Z                      Faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan dan kontak dengan
pelayanan kesehatan
  1. Blocks of category
Setiap chapter dibagi lagi menjadi blok – blok yang homogen (sama) dengan katagori 3 karakter.
Ex : Intestinal infectious diseases(A00-A09)
Blok           
  • Three-character category
Dalam setiap blok terdapat beberapa bentuk 3 karakter yang berdiri sendiri.
Ex : A00    Cholera
3 karakter
  1. Four-character category
Sebagian besar karakter ke 3 selalu diikuti karakter ke 4 yang mencangkup 10 sub kategori.
Ex : A00.0      Cholera due to Vibrio cholerae 01, biovar cholerae
4 karakter
  1. Five-character category
Chapter XIII         → Pembagian berdasarkan letak anatomi
Chapter XIX         → Pembagian berdasarkan indikasi terbuka dan tertutup baik untuk kasus
fractur maupun intracranial, intrathorax dan intraabdominal injury
dengan dan tanpa luka terbuka.
Chapter XX          → Pembagian berdasarkan indikasi mengenai bentuk aktifitas yang sedang
dilaksanakan pada saat kejadian
Ex : Insect Bite on Eyelid       S00.2  W57.99
5 karakter
  1. The unused “U” codes
Kode “U” tidak / belum digunakan :
Kode “U00-U49” digunakan pada klasifikasi kasus – kasus penyakit baru dan sebab – sebab penyakit yang belum dapat ditentukan.
Kode “U50-U99” digunakan untuk kepentingan research / penelitian.
VOLUME 2
Buku pedoman manual tentang cara pemakaian / menggunakan ICD yang berisi :
  1. Pengantar
  2. Penjelasan tentang klasifikasi statistik internasional tentang penyakit dan masalah kesehatan
  3. Cara penggunaan ICD
  4. Petunjuk dan peraturan pengkodean mortalitas dan morbiditas
  5. Presentasi statistik
  6. Sejarah perkembangan ICD
VOLUME 3
Buku Indeks alphabet terdiri dari 3 Seksi :
  1. Seksi I → Indeks alfabet penyakit dan bentuk alamiah cedera (hal 11-572).
  2. Seksi II → Sebab – sebab luar suatu cedera (hal 575-623).
  3. Seksi III → Tabel nama obat – obat dan bahan kimia (hal 627-746).
Indeks disusun sebagai berikut :
  1. Lead Term → Nama penyakit atau kondisi phatological
Ex : Inguinal Hernia
Lead term
  1. Modifiers → Letak anatomi atau menggambarkan suatu keadaan
Ex : Inguinal Hernia
Modifiers
Langkah – Langkah dalam Menentukan Kode Diagnosa / Penyakit :
  1. Tentukan tipe pernyataan yang akan dikode apakah istilah penyakit atau cedera atau kondisi lain yang terdapat pada Bab I-XIX dan XXI (Vol. 1), gunakan ia sebagai “lead term” untuk dimanfaatkan sebagai panduan menelusuri istilah yang dicari pada seksi I indeks (Vol. 3). Bila pernyataannya penyebab luar (external cause) dari cedera (bukan nama penyakit) yang ada di Bab XX (Vol. 1), lihat dan cari kodenya pada seksi II di indeks (Vol. 3).
  2. Tentukan “lead term” (kata panduan) untuk penyakit dan cedera, beberapa kondisi ada yang diekspresikan sebagai kata sifat atau eponim (menggunakan kata penemu) yang tercantum di dalam indeks sebagai “lead term”.
  3. Baca dengan seksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul di bawah istilah yang akan dipilih pada Volume 3.
  4. Baca istilah yang terdapat dalam parentheses “( )” sesudahlead term, tidak akan mempengaruhi kode dan istilah yang ada di bawah lead termdengan tanda minus (-) dapat mempengaruhi kode.
  5. Ikuti secara hati – hati setiap rujukan silang (cross references) dan perintah “see” dan “seealso” yang terdapat dalam indeks.
  6. Lihat daftar tabulasi (Volume 1) untuk mencari nomor kode yang paling tepat.
  7. Ikuti pedoman Inclusion danExclusion pada kode yang dipilih atau bagian bawah suatu bab, blok, kategori atau subkategori.
  8. Tentukan kode yang anda pilih.
Example : Acute Ulcer of the Stomach with Haemorrhage and Perforation             K25.2


<body>
<h1> CLASSIFICATION OF PROCEDURESICD 9 CM
(International Classification of Diseases 9 Clinical Modification) 
</h1>
<table border='1' width='100%'>

</body>
ICD 9 CM → Sitem pengklasifikasian prosedur tindakan operasi dan non operasi berdasarkan
kriteria atau kategori tertentu.
ICD 9 CM mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1978 oleh Comission of Professional and Hospital Activities
ICD 9 CM terdiri dari 3 Volume :
  1. Volume 1 – Penyakit : TABULAR LIST
  2. Volume 2 – Penyakit : ALPHABETICAL INDEX
  3. Volume 3 – Procedures : TABULAR LIST (hal 1–52) dan ALPHABETICAL INDEX (hal 52-150 A – Z)
ICD 9 CM Prosedur Klasifikasi :
  1. Diterbitkan dengan volume mengandung Daftar Tabular dan Indeks Alphabetik
  2. Prosedur Bedah Dikelompokkan pada rubrik 01-86
  3. Prosedur Non Bedah dikelompokkan pada rubrik 87-99
  4. Struktur dari klasifikasi berdasarkan pada anatomy dari pada jenis surgical
  5. Hanya Numerik (Indeks)
Prosedur Operatif :
  • Setiap tindakan therapeutik atau prosedur diagnostik mayor bagi yang menggunakan instruments atau manipulasi bagian tubuh.
  • Prinsip operasi dikerjakan untuk merawat kondisi yang terpilih sebagai diagnosis prinsipil.
Prosedur Non Operatif :
Kegiatan investigatif atau prosedur terapeutik yang tidak diikuti operasi seperti radiologi, laboratorium, dll
Daftar Tabulasi terdiri dari 16 Chapter/Bab Struktur dan Klasifikasi ICD 9-CM
Chapter 1        : Operasi pada Sistem Saraf / Nervous (01-05) hal 1
Chapter 2        : Operasi pada Sistem Endokrin (06-07) hal 3
Chapter 3        : Operasi pada Mata / Eye (08-16) hal 4
Chapter 4        : Operasi pada Telinga / Ear (18-20) hal 7
Chapter 5        : Operasi pada Hidung, Mulut dan Tenggorokan (21-29) hal 8
Chapter 6        : Operasi pada Sistem Pernapasan / Respirasi (30-34) hal 11
Chapter 7        : Operasi pada Sistem Jantung / Cardiovaskular (35-39) hal 13
Chapter 8        : Operasi pada Sistem Hemic & Lymphatic (40-41) hal 19
Chapter 9        : Operasi pada Sistem Pencernaan / Digestive (42-54) hal 20
Chapter 10      : Operasi pada Sistem Urinari / Urinary (55-59) hal 28
Chapter 11      : Operasi pada alat Kelamin Laki-laki (60-64) hal 31
Chapter 12      : Operasi pada alat Kelamin Wanita (65-71) hal 32
Chapter 13      : Prosedur Kebidanan / Obstetrik (72-75) hal 35
Chapter 14      : Operasi pada Sistem Musculoskeletal (76-84) hal 36
Chapter 15      : Operasi pada Sistem Integumentary (85-86) hal 41
Chapter 16      : Prosedur Diagnostic dan Therapeutic Lainnya (87-99) hal 43
Langkah – Langkah dalam Menentukan Kode Prosedur / Tindakan :
  1. Identifikasi Procedure phraseyang akan dikode
  2. Putuskan Lead Term
  3. Lihat Lead term padaAlphabetic indeks
  4. Lokasikan setiap modifiers
  5. Cek kode yang diberikan pada indeks di Tabular List
  6. Cek istilah Inclusion and Exclusion
  7. Beri kode …
Contoh : Chronic Renal Failure with Hemodialysis done                 39.95
Lead term                    : Hemodialysis
Alphabetic index         : Hemodialysis (extracorporeal) 39.95
Tabular list                  : 39 Other operations on vessels
39.95   Hemodialysis
Artificial kidney
Hemdiafiltration
Hemofiltration
Renal dialysis
Peritoneal dialysis (54.98)

Jum.06 Apr 2018 12:34 Latihan Neoplasma

Tugas :

  1. Seminoma anaplastik testis kiri
  2. Kholangiocarcinoma paru
  3. Limpoma Burkit
  4. Papiloma sel transisional kandung kemih
  5. Kista malignan pada payudara
  6. Hepatoma embrional
  7. Kondroma periosteal bahu kiri
  8. Tumor karsinoid usus halus
  9. Giant cell sarcoma tulang
  10. Histiositoma fibrosa malingan lutut
  11. Kanker squamous cell pada lambung
  12. Kanker lobular dengan infiltrating pada esophagus
  13. Klindroma skin pada wajah
  14. Kista ovarium akibat multilokular
  15. Adenokarsinoma pada polip adenomatous faring
  16. Karsinosarkoma pada tulang panjang tubuh bagian atas
  17. Kanker pada bibir bawah bagian luar
  18. Karsinoma in situ pada dinding nasofaring
  19. Neurofibromatosis malignan pada ginjal
  20. Kanker pada tulang rahang bawah
  21. Kanker granular sel pada dagu
  22. Karsinoma sel skuamosa yang metastase ke tonsil
  23. Karsinoma sel skuamosa servik uterus
  24. Tumor papilari sistik
  25. Karsinoma basophil pada puncak bladder
  26. Kanker pada bagian telinga tengah
  27. Kistadenokarsinoma papilari pada lantai nasopharing
  28. Adenolimpoma pada hati
  29. Adenoma pada liver sel
  30. Adenoma sertoli sel tempat yang tidak dijelaskan pada perempuan

Tugas

    1. Osteopathy setelah polio pada kaki

    2. Spondilopati trauma sendi pergelangan

    3. Chondritis tuberculosis intervertebral

    4. Kelainan muscle bayi baru lahir

    5. Arthopathy spesifik pada tempat yang tidak dijelaskan

    6. Radang sendi reumatik dengan polineuropati

    7. Pelunakan tulang akibat melawan vitamin D

    8. Radang tulang pada tungkai bawah

    9. Radang ephisitis juvenil

    10. Osteonekrosis akibat penyakit hemoglobin

    11. Osteoporosis pasca monopos pada tulang panggul

    12. Osteosklerosis yang didapat pada tulang iga

    13. Penyakit pada sendi pasca infeksi virus hepatitis

    14. Peradangan sendi trauma pada tulang tangan

    15. Kista tulang aneurismal pada paha

    16. Peradangan pada epiphisis juvenile pada tempat yang tidak dijelaskan

    17. Sendi kaku pada tempat yang ganda

    18. Peradangan tulang rawan kostal sendi siku

    19. Pelunakan pada tulang orang dewasa akibat obat pada kaki

    20. Osteochondrosis juvenile deformans

    21. Eksotosis pada tulang paha

    22. Osteomilitis akut pada tempat yang tidak dijelaskan

    23. Osteokhondrosis fibula pada lengan atas

    24. Penyakit otot

    25. Terkilir yang kambuh pada sendi lutut

    26. Skoliosis pasca radiasi terapi pada tulang punggung

    27. Poliartritis inflamatory pada bahu

    28. Guot akibat obat pada paha

    29. Artritis akibat demam tipoid

    30. Nyeri pada sendi sendi lain di kaki

Rabu, 01 Maret 2017

Amazing Post

<>MEDAN ,3 MARET S/D 5 MARET 2017<>

AKU DATANG & AKU IKUT


________________________________________________________________________
Lirik Lagu Bojo Ketikung
jangan opo, jangan kangkung
tempe opo, tempe koro
ngopo kok bingong, bojoku ditikong
popo po ora, aku ra popo
aku ra nyongko koe tego karo konco
jarene konco kentel, bojoku tok sleding tekel
opo ra ono kimcil liyo sing seneng koe
nganti koe nikung bojone konco dewe
heee koe koncoku sing jarene cs-ku
nanging nyatane neng mburi kok koe koyo pabu
mbribik nikung nyiak bojone konco dewe
ora mikir koncone tumindak sak penake
paitan cangkem lunyu, kau merebut pacarku
tusuk dari belakang ah manaku tau
seakan kau arjuna padahal engkau keju
ra nganggo sopan santun kau dustai diriku

sak tenane atiku loro
nanging aku mencoba ra popo
sak tenane atiku loro
nanging aku kebacot loro
aku ra nyongko koe tego karo konco
jarene konco kentel, bojoku tok sleding tekel
opo ra ono kimcil liyo sing seneng koe
nganti koe nikung bojone konco dewe
a..ku kurang opo, kok koe iso tego
opo ono salah ku teros koe ndikong
aku opo putut ajarno, kok aku kudu lilo
ngrasakno tumindakmu sik ngerugekke awakku
pancen koe konyol, ning utekmu kok protol
pendak ndinone awor ee bojoku tok gondol
tak bisa aku pendam, mana sangup bertahan
neng ngarep kok apikan, neng mburi ko bajingan
sak tenane atiku loro, nanging aku mencoba ra popo
sak tenane atiku loro, nanging aku kebacot loro
aku ra nyongko koe tego karo konco
jarene konco kentel, bojoku tok sleding tekel
opo ra ono kimcil liyo sing seneng koe
nganti koe nikung bojone konco dewe
yo wis sak karepmu, nek ngeneki caramu
yes wis iki dalane, aku mung ikhlas wae
koe mung tak bedani, kok watakmu kemlinthi
pacar teman sendiri, kau anggap permaisuri
gek ndang rumat kono, gek ndang untal kono
mugo iso seneng, awet tekan tuo
sakjane aku nguyu, mikirke tumindakmu
kok koe ngragas banget, ngopeni turahanku
sak tenane atiku loro, nanging aku mencoba ra popo
sak tenane atiku loro, nanging aku kebacot loro
aku ra nyongko koe tego karo konco
jarene konco kentel, bojoku tok sleding tekel
opo ra ono kimcil liyo sing seneng koe
nganti koe nikung bojone konco dewe
aku ra nyongko koe tego karo konco (karo konco)
jarene konco kentel, bojoku tok sleding tekel (sleding tekel)
opo ra ono kimcil liyo sing seneng koe (seneng koe)
nganti koe nikung bojone konco dewe (konco dewe)
_________________________________________________________________________________

JADWAL ROSTER RMIK IV A

SELASA                                                   KAMIS                              JUM'AT
MIK IV                                                      SIK III                               TIK V
MMIK II                                                    MJK II                               KPT
METODOLOGI PENELITIAN Kes            BIOMEDIK & IP2LK

JUMLAH LOKAL : 42 ORANG
_______________________________________________________________________________

KESEHATAN ITU HARUS :
(SEHAT,SEJAHTERAH,ADIL DAN MAKMUR.)

_______________________________________________________________________________

HUKUM a/ Sekumpulan y' mengatur kemudian ada sangsi

Perbedaan manusia & Binatang
manusia tau aturan (akal)

HUKUM KESEHATAN DI INDONESIA

*  Latar Belakang

Peraturan Perundang-undangan
UUD 1945
UUD NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
KESEHATAN
PERMENKES RI NO.269/MENKES/PER/III/2008 TTG REKAM MEDIS

* Pengertian

menurut lenen hukum kesehatan a/ seluruh ketentuan hukum y' langsung berhubungan dgn bidang pemeliharaan kesehatan dan ketentuan - ketentuan dan bidang-bidang hukum ...

* Tujuan hukum kesehatan

Health care
Health receiver
Health Provider

Lisensi (izin) apabila sudah memenuhi kriteria

Hak tenaga kerja kesehatan

kewajiban tenaga kesehatan / dokter

_________________________________________________________________________________

Metodologi
Penelitian
Kes

TUGAS KELOMPOK 5 :
A. PENDAHULUAN
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENELITIAN
D.MANFAAT PENELITIAN
1.MANFAAT BAGI RUMUS SAKIT
2.MANFAAT BAGI INSTITUSI PENDIDIKAN
3.MANFAAT BAGI PENELITI

HIPOTESIS a/ dugaan sementara
SELASA/ 7 MARET 2017

________________________________________________________________________________

机不可失, 时不再来
Jī  bù kě shī, shí bù zài lái
Jangan Melepaskan Kesempatan, karena waktu (kesempatan) tidak akan terulang lagi.
吃得苦中苦,方为人上人 
Chī de kǔ zhōng kǔ, fāng wéi rén shàng rén
Orang yang dapat bekerja keras akan menjadi Seseorang yang luar biasa di kemudian hari.
学如逆水行舟, 不进则退
Xué rú nì shuǐ xíng zhōu, bù jìn zé tuì
Menuntut Ilmu seperti pelayaran perahu  yang melawan ombak, tidak maju berarti mundur.
不入虎穴, 焉得虎子
Bù rù hǔ xué, yān de hǔ zi
Bagaimana untuk mendapatkan anak harimau kalau tidak masuk ke dalam sarang Harimau
欺人是祸,饶人是福
Qī rén shì huò, ráo rén shì fú
Menipu orang adalah sebuah bencana, mengampuni orang adalah sebuah kebahagiaan.
种麻得麻,种豆得豆
Zhǒng má de má, zhǒng dòu de dòu
Menanam wijen mendapatkan wijen, menanam kacang mendapatkan kacang.
善恶到头终有报
Shàn è dàotóu zhōng yǒu bào
Kebaikan maupun kejahatan, jika waktunya tiba pasti ada balasan Karmanya.
人老心不老, 人穷志不穷
Rén lǎo xīn bùlǎo, rén qióng zhì bù qióng
Orang yang berusia tua tetapi hatinya harus tetap muda, Orang yang miskin harta tidak boleh miskin semangat.
君子爱财  取之有道
Jūn zǐ ài cái qǔ zhī yǒu dào
Setiap orang mencintai harta benda, tetapi harus didapat dengan cara yang benar.
做人莫贪心
Zuò rén mò tān xīn
Jadi Orang janganlah Tamak (serakah).
伤人之语 痛如刀割
Shāng rén zhī yǔ tòng rú dāo gē
Menyakiti orang dengan kata-kata, sakitnya seperti ditusuk oleh Pisau
良药苦口利于病,忠言逆耳利于行
Liáng yào kǔ kǒu lì yú bìng, zhōng yán nì’ěr lì yú xíng
Obat yang Pahit bermanfaat untuk kesehatan, Perkataan yang Setia menyakitkan telinga tetapi bermanfaat untuk kebaikan.
路遥知马力, 日久见人心
Lù yáo zhī mǎ lì, rì jiǔ jiàn rén xīn
Perjalanan yang jauh dapat membuktikan Kekuatan seekor Kuda, Waktu akan dapat membuktikan hati seseorang.
善不可失, 恶不可长
Shàn bù kě shī, è bù kě cháng
Kebaikan tidak boleh dihilangkan, Kejahatan tidak boleh dikembangkan.
发扬长处  弥补短处 
Fā yáng cháng chù mí bǔ duǎn chu
Mengembangkan Kelebihan, Memperbaiki Kekurangan.
_________________________________________________________________________________

Sai Anju ma Au
Aha do Alana (Apa sebabnya) Dia do Bossirna Hasian (Apa Masalahnya,Sayang) Umbahen sai Muruk Ho tu Au (Hingga Kau Marah PadaKu) Molo tung Adong na salah Nahubaen (Jikalau ada Salah yang Kulakukan) Denggan Pasingot Hasian (Beritahu dengan Baik,sayangKu)
Molo Hurimangi (Jika Kurenungkan) PambahenanmMi na tu Au (PerbuatanMu padaKu) Nga Tung Maniak Ate-ateKi (Suda Hancur HatiKu ini) Sipata Bocir so ada na Ma I (Terkadang tak ada Sebab) Dibahen Ho Mangarask Au (Kau Marah PadaKu)
Molo adong na salah,Manang na Hurang PambahenaKi (Jika ada yang salah di PerbuatanKu) Sai Anju ma Au (Beritahu Aku dengan Mesra) Sai Anju ma Au,Ito Hasian (Beritahu Aku dengan Mesra,SayangKu) Sai Anju ma Au (Beritahu Aku dengan Mesra) Sai Anju ma Au,Ito Nalagu (Beritahu Aku dengan Mesra,SayangKu)
next _____________________________________________________________

Sahabat sejati ialah bukan ia yg mampu membenarkan kata-kata. Tapi sahabat sejati ialah ia yg mampu berkata benar.


😂😂😂😂😂😂😂

Seorang anak kelas 1 SD pulang ngaji, pas ditengah jalan dia kaget setengah mati lihat sosok genderuwo hitam dengan mata melotot di bawah pohon.

Anak itu sebetulnya takut, dan karena doa yang dihafal hanya doa sebelum makan. maka diucapkanlah doa itu dg suara keras :

*"allahuma bariklana fima rozaktana wakina azabbanar !!!!!!!"*

Si genderuwo langsung loncat dan kabur sambil ngomel :
*"Samber gledeg tuh bocah ....ratusan tahun gua ngganggu manusia.. baru kali ini gua mo dimakan anak kecil...*
😀😀😀😀😀😀 😂 😂 😂
______________________________________________________________

16/07/2018 (sen)

Salah satu upaya yang di tempuh dalam pembiayaan kesehatan adalah dengan memantapkan penjaminan kesehatan melalui jaminan kesehatan. Permenkes No 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional menyebutkan bahwa jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iuranya dibayar oleh pemerintah Implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dimulai pada tanggal Januari 2014 yang dibentuk oleh BPJS Kesehatan.
BPJS adalah Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial merupakan badan hokum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan social. Jaminan social adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak (UU No 24 tahun 2011 tentang BPJS). Sistem JKN yang dibentuk oleh BPJS Kesehatan tahun 2014 merupakan program jaminan kesehatan nasional ini juga mengikuti system pembayaran 2 pembayaran dengan paket pembayaran sesuai dengan tariff Indonesia CCase Base Groups (INA-CBGs).
Skema pembiayaan paket INA-CBGs yang digunakan adalah casemix dimana diagnose utama menjadi acuan untuk menghitung biaya pelayanan. Penentuan tariff klaim INA-CBGs didasarkan atas diagnosis utama menjadi acuan untuk menghitung biaya pelayanan. Penentuan tariff klaim INA-CBGs didasarkan atas diagnosis akhir dan tindakan atau prosedur medis terhadap pasien yang nantinya oleh petugas rumah sakit di entry ke dalam software INA-CBGs dan keluar dalam bentuk Grouping atau kelompok kasus dan Severity Level (SL) nya yang menetukan tarif klaim yang dibayarkan. Oleh karena, diagnosis akhir serta komplikasi yang di entry sebagai penentu dari besarnya klaim harus mewakili dari segala biaya yang dikeluarkan rumah sakit dalam menangani pasien sehingga data dalam rekam medis harus benar-benar akurat untuk menghindari ketidaktelitian dalam pencatatan yang mengakibatkan kerugian fatal bagi rumah sakit.
Kelengkapan diagnosis didalam berkas rekam medis sangat mempengaruhi kulitas data statistic penyakit dan dalam proses pembayaran biaya kesehatan dengan software INA-CBGs.
Berkas rekam medis yang tidak lengkap secara tidak langsung dapat mengurangi biaya klaim yang berdasarkan software INA-CBGs. Salah satunya adalah pasien dengan dua atau lebih dokter spesialis yang merawat atau sering disebut pasien rawat bersama (Raber) yang diklaim menggunakan tarif INACBGs. Jika pasien dirawat oleh beberapa dokter atau pasien raber, hal ini kemungkinan akan terjadi ketidak telitian dan kekurangan dalam penulisan 3 diagnosis akhir didalam lembar resume medis, karena penulis diagnosis harus satu Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP). Berdasarkan hasil penelitian Hasanah, dkk (2013), tentang Analisis Perbedaan Klaim INA-CBGs, beberapa kasus ditemukan untuk laporan konsultasi dengan bagian spesialisasi lain juga tidak diabstraksikan dalam resume medis padahal hal tersebut akan meningkatkan Severity Level. Penelitian Hasanah menunjukkan, ada hubungan antara kelengkapan diagnose sekunder dan klaim INA-CBGs (- value 0,000).
uas tgl: 16 juli